JAKARTA, Inisiatifnews.com – Peneliti Populi Center, Rafif Pamenang Imawan memberikan kabar hasil penelitannya, yakni tentang isu peroanjangan masa jabatan Presiden menjadi 3 (tiga) periode. Menurut datanya, bahwa mayoritas ternyata masyarakat Indonesia menolak dan mengharapkan agar jabatan pimpinan negara selesai sesuai aturan pada tahun 2024 mendatang.
Data masyarakat yang menolak perpanjangan masa jabatan Presiden tersebut ada sebesar 64,4 persen. Angka itu hasil kumulasi dari mereka yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
“Tidak setuju 55,1 persen, sangat tidak setuju 9,3 persen,” ujar Rafif kepada wartawan, Minggu (24/4).
Sedangkan sebesar 27,6 persen menjawab setuju atas usulan tersebut. Rinciannya, setuju 24,3 persen, sangat setuju 3,3 persen dengan usulan perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Sebesar 8 persen responden menolak menjawab pertanyaan ini,” tuturnya.
Hasil survei lain terkait perhelatan pemilu 2024 juga menunjukan masih terdapat sebagian responden yang belum mengetahui adanya pemilihan umum tahun 2024. Data menunjukkan 61,8 persen masyarakat telah mengetahui Pemilu serentak tahun 2024.
“Sementara itu masyarakat yang tidak mengetahui sebanyak 38,2 persen,” ucapnya.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
