Jakarta – Wadah Silaturahim Khatib Indonesia (Wasathi) bersama Polri mengajak para penceramah untuk tidak menyebar kebencian lewat aktivitas dakwahnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Kami menolak dan melawan dengan tegas segala bentuk praktik provokasi, ujaran kebencian, fitnah, makar, kebohongan dalam aktivitas penyampaian khutbah Jumat atau dakwah,” kata Ketua Umum WASATHI, Ustadz Ahmad Fauzan Amin, di Jakarta, Minggu (16/6).
Menurutnya, risalah Islam agar disampaikan sesuai karakter yang moderat, berkedamaian, kontekstual, dan berkomitmen untuk memadukan semangat agama dengan kebangsaan.
Dia mengatakan berislam harus sesuai dengan prinsip rahmat untuk alam semesta, yaitu secara ramah, toleran, moderat, dan tegas dalam pluralitas suku, agama, ras, serta antargolongan.
Seiring dengan hal itu, lanjut dia, mengamalkan Islam juga harus sesuai dengan pedoman Alquran, sunah, hukum, dan perundang-undangan yang berlaku.
“Integrasikan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan dalam setiap lini kehidupan dan lapisan masyarakat demi kehidupan nasional yang penuh kebijakan dan kerukunan.”
Ustadz Ahmad Fauzan Amin mengajak umat dan masyarakat untuk secara konsisten menjadikan ulama sebagai pandu dan guru dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.
Ia juga menambahkan bahwa nilai Islam Wasathiyah harus disyiarkan melalui dakwah dalam pengertian Dakwah itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, menyayangi bukan menyaingi, mendidik bukan membidik, membina bukan menghina, membela bukan mencela, ramah bukan marah, mencari solusi bukan mencari simpati. WASATHI berada di tengah, tidak ke kiri tidak ke kanan.